Puisi Taman Bunga – Selamat nomplok juga di Blog Senipedia. Pada kesempatan kali ini, saya mutakadim merangkum materi adapun abstrak sajak. Tema nan Senipedia ulas kali ini berjudul Himpunan Sajak Ujana Anakan kerjakan pembaca semua.
Berbicara tentang bunga, berarti dekat dengan keindahan. Kita semua mengenal secara awam bahwa keberadaan bunga di sekeliling kita dijadikan perumpamaan paesan, pernak-pernik flat / ujana, pengharum dan lainnya, sehingga akan kelihatan kian indah dan cantik.
Bayangkan cuma seandainya di marcapada ini lain ada pohon yang berkategori “bunga”, mungkin rumah, halaman dan lingkungan akan terkesan cengkar minus daya tarik makin. Sedemikian itu kembali dengan taman-ujana yang terbantah kurang menarik. Nah, untuk mengapresiasinya, bisa dilakukan melampaui Tembang Tentang Taman Anakan di sumber akar ini, dari Senipedia.
Secara mahajana, semua orang pasti suka dengan anakan, tanpa memandang jenis kelamin, status ataupun golongan. Keindahan yang dihadirkannya boleh pula dijadikan pembangkit Mood dan menyamankan mata kala memandang. Oke kontan saja simak koleksi Puisi tentang bunga di bawah ini :
Puisi Taman Anak uang Indah

Judul : Di Pagi Hari
Ketika pagi kembali start,
Sinar surya hangatkan raga,
Cahayanya memantul di kaca,
Mencentang tubuh yang terjaga…
Kubuka jendela kamarku,
Kutatap bunga di tamanku,
Semua mekar satu-persatu,
Subur dan tak ada yang layu…
Ku curah semua bunga di taman,
Semoga subuh dan menerungku,
Bertarget selalu bermekaran,
Dari pagi hingga menjelang tunggang…
Selalu kusirami setiap pagi,
Sebelum bergegas menjauhi mandi,
Ada mawar dan melati,
Ada Foxglove dan juga Canterburry…
Harumnya semerbak hiasi pagi,
Sungguh amat senangkan lever,
Turut bangkitkan semangat diri,
Internal menjalani rutinitas sehari-hari…
Puisi Taman Anakan Milikku
Judul : Penyedap Mata
Berjejar bertunas di halaman rumahku,
Semerbak harummu tenangkan kalbu,
N domestik pagi dan burit ku,
Keberadaanmu ku asuh comar…
Sejuta kegantengan yang kau tawarkan,
Hadirkan rasa yang merundingkan,
Penghibur di kala lever bosan,
Penyembuh ampuh detik pikiran terguncang…
Pemanja mata penenang hati,
Harum semerbak bunga melati,
Begitu ampuh intern menawar,
Hati nan gundah dengan mawar…
Tidak sudi bila daunmu berlawai,
Enggak ingin jika batangmu terkukai,
Enggak kubiarkan bungamu layu,
Kujaga kiranya mekar cak acap…
Tetaplah jadi penyedap mataku,
Dan semua basyar disekelilingmu,
Jangan layu apalagi berlalu,
Tentu ku siram dan ku rawat buruk perut…
Sajak Ujana Bunga Yang Mekar
Kepala karangan : Pekaranganku
Bukan main indah Pekaranganku,
Terdapat banyak bunga yang tumbuh,
Setiap pagi kusiram rajin,
Begitu doyan rasanya hatiku…
Banyak jenis bunga yang ada disana,
Ros, melati, anggrek dan kamboja,
Kupagari dan besar perut kujaga,
Bak bahan pemanja mata…
Tak pernah lupa untuk kurawat,
Biar bersemi ki akbar dan kuat,
Oh Yang mahakuasa, ini sungguhlah lezat,
Pendingin diri disaat penat…
Janganlah layu karena panas,
Biar parasit terkadang ganas,
Pelahap kujaga segenap lever,
Bikin pekaranganku yang asri…
Sajak Taman Bungaku

Judul :
Bersemilah
Tiada bosan tanahmu ku siram,
Pagi tahun dan menjelang malam,
Semua rente-bunga yang kutanam,
Bersemilah, jangan kau memadam…
Haru teko hinggap bila kau kuncup,
Senang di hati saat kau semangat,
Biarkan naning berganti menggandeng,
Bermekarlah jangan kau melindap…
Tetaplah bintang sartan penyedap ain,
Selalulah sebagai penenang dada,
Bersumber pagi hingga malam berangkat,
Kau kan bosor makan aku jaga…
Saat putikmu mekar dan merecup,
Saat sarimu menunjukkan diri,
Ada rasa bahagia lubuk hati,
Rasa puas yang amat bersemarak…
Sajak Tentang Taman Anak uang Yang Luas
Kepala karangan : Indahnya Ciptaan Tuhan
Hari vakansi sekolah telah tiba,
Saatnya hilangkan gerah di vitalitas,
Bawa raga berlibur ke taman anak uang,
Ujana yang luas di pandang alat penglihatan…
Sejauh penglihatan memandang,
Kulihat ribuan bunga yang kembang,
Banyak pula kumpulan madukara,
Hirup rente sambil bernyanyi riang…
Begitu nyaman rasi melihatnya,
Bunga mawar mekar merah taruna,
Melati polos yang mempesona,
Bunga cempaka yang istimewa…
Kunikmati indahnya ciptaan Allah,
Menelusurinya ke perdua taman,
Tidaklah minus bunga bermekaran,
Hilangkan perasaan nan bosan…
Puisi Ringkas Tentang Bunga
Judul : Pelamar Pilu
Rekata kuntum pamerkan parasnya,
Berkilau kamu diterpa sang surya,
Si bunga perlahan membuka rupa,
Bikin kagum seisi dunia…
Anugerah luhur ada padamu,
Tawarkan damai dalam belenggu,
Memandangmu lakukan hati syahdu,
Perlahan hapus galabah dan pilu…
Judul : Menuju Sekolah
Karib di setiap pagi,
Kulalui jalan ini sepanjang hari,
Lain bosannya indra penglihatan memandangi,
Akan keindahan alam di jalan ini…
Bunga-rente merecup indah,
Kala tungkai melangkah ke sekolah,
Pagi yang tiba terasa semakin berkah,
Bagai diberi sejuta hadiah…
Kepala karangan : Pagi dan Mekar
Waktu minggu cak bertengger pula,
Ayam berkokok perkasa sekali,
Beranting senyap ditepi pagi,
Bangunkan manusia seisi marcapada…
Sembari, anak uang di halaman menginjak mekar,
Bentuknya indah dan bulat,
Ada melati, anggrek dan mawar,
Membagi kesejukan sonder menawar…
Judul : Anak uang Dan Besar perut
Serpihan taksir tiada memanggil,
Setetes harapanpun lain mencuil,
Akulah yang katai mungil,
Bepergian pedih di atas gravel…
Bunga di tanganku kini,
Dulu kita jadikan simbol cinta terpatri,
Namun waktu ini, berubah menjadi saksi,
Atas rasa lindu yang kau goresi…
Puisi Keindahan Yojana Bunga Kota

Judul : Ke Kondominium
Nenek
Alat penglihatan terbangun bersumber tidur,
Di pagi minggu yang libur,
Seluruh raga bertepatan ku guyur,
Airnya dingin berpunca dalam perigi…
Sungguh hati rasa gembira,
Menumpu rumah nenek di Daerah tingkat,
Bersama ayah dan ibu tersayang,
Mendaki oto Daihatsu Xenia…
Sepanjang kronologi kuperhatikan,
Banyak sekali taman-yojana,
Tibuan bunga indah menerungku,
Damaikan raga di avontur…
Kota ini amat asri,
Masyarakatnya tinggal peduli,
Jaga alam dengan kerja bakti,
Merawat yojana bunga ini…
Puisi Mekarnya Rente Harum
Judul : Uap air Dan Debu
Ketika ayam berkokok keras,
Ku melanglang memfokus teras,
Adukan badan dengan sinar mentari,
Kontan nikmati secangkir inskripsi…
Kulihat ke sekeliling halaman,
Banyak bunga mekar di taman,
Daunnya terjangkit embun semalaman,
Bercampur dengan debu jalanan…
Mekarmu hadirkan plong di dada,
Harummu keringkan dahaga umur,
Begitu eco dipandang mata,
Dari pagi, sebatas malam tiba…
Baca juga : 15+ Puisi Tentang Lingkungan
Penutup
Demikianlah, ulasan singkat kali ini mengenai Kumpulan Puisi Yojana Bunga untuk pembaca semua. Semoga dengan adanya ulasan di atas, bisa meninggi wawasan dan kecintaan kita terhadap umbul-umbul, terutama taman-taman rente yang mewah di sekitar kita. Sambut karunia.
Kata Yang Baik Dalam Puisi Taman Bungaku
Source: https://pelajarindo.com/puisi-taman-bunga/