Ciri Ciri Tumbuhan Pinus

Pohon
Pinus merkusii

Jungh. et de Vriese  merupakan jenis pinus yang bersemi polos di wilayah Indonesia dan pertama kali ditemukan dengan nama “Tusam” di kawasan Sipirok, Tapanuli Selatan oleh seorang juru ilmu tumbuh-tumbuhan dari Jerman Dr. F. R. Junghuhn.

Selain termuat varietas tanaman cepat merecup
(fast growing species), jenis pinus ini merupakan keberagaman pinus yang tidak memerlukan syarat-syarat tempat bertaruk nan istimewa sehingga mudah cak bagi dibudidayakan bahkan pada tempat yang kersang.

Tidak sahaja kayunya saja yang boleh dimanfaatkan, HHBK jenis getah nan dihasilkan
Pinus merkusii
ini pun boleh diolah menjadi gondorukem dan terpentin. Kedua hasil olahan
destilasi
getah pinus ini sangat bermanfaat sebagai alamat baku di berbagai industri. Makanya karena itu,
Pinus merkusii
tinggal berpotensi lakukan diusahakan.

Tanaman pinus mempunyai akar tunggang dengan sistem perakaran yang cukup dalam dan langgeng sehingga dapat tumbuh di tanah yang dalam/tebal dengan tekstur kapling ringan sampai sedang. Jenis pinus ini juga lain memiliki syarat tinggi cak bagi jenis tanah tempat tumbuhnya karena pohon pinus dapat bertaruk lega bermacam ragam variasi tanah malah pada lahan dengan pH bersut.

Pinus merkusii
dapat bertaruk di berbagai izzah tempat, cuma tempat tumbuh terbaik buat jenis pohon pinus ini berada plong ketinggian tempat antara 400-2000 mdpl. Pokok kayu pinus yang ditanam puas izzah bekas cacat berpokok 400 mdpl akan menyebabkan pertumbuhannya lain optimal karena master awan yang sesak tinggi. Selain itu, pertumbuhan tanaman pinus yang ditanam di ketinggian tempat lebih berasal 2000 mdpl sekali lagi tidak akan optimal karena terhambatnya proses asimilasi.

Tempat tumbuh nan baik untuk spesies pinus ini memiliki curah hujan 1200-3000 mm/periode dan jumlah bulan tandus 0-3 rembulan. Di Pulau Jawa,
Pinus merkusii
dapat tumbuh baik pada tempat nan memiliki keagungan di atas 400 mdpl dengan guyur hujan angin 4000 mm/tahun (Perhutani 1993).

3. Ceceran

Pinus merkusii
yaitu suatu-satunya macam pinus yang tumbuh alami di Indonesia khususnya di Aceh, Tapanuli, dan Kerinci. Namun mulai tahun 1970-an
Pinus merkusii
berangkat ditanam di Pulau Jawa untuk bahan baku industri jeluang dan kerjakan keperluan reboisasi lahan-lahan kritis. Sebatas ketika ini,Pinus merkusii
berkembang pesat di seluruh wilayah Jawa.

Selain di Indonesia, pohon
Pinus merkusii
juga tumbuh di Vietnam, Kamboja, Thailand, Burma (Myanmar), India, dan Filipina. Secara geografis,
Pinus merkusii
tersebar antara 2
LS – 22
LU dan 95
30’ BB – 120
31’ BT (Alrasjidet
et all
1983 dalam Sallata 2013).

4. Ilmu saraf

Pokok kayu
Pinus merkusii

dapat merecup sebatas tingginya hingga ke 20-40 meter dengan diameter 70-90 cm, sampai-sampai pada pohon pinus yang mutakadim gaek garis tengah pohon dapat mencapai 100-145 cm. Batang nonblok cabang pohon pinus sekitar 2-23 meter.

Pada kondisi tegakan tertutup rangka batang pohon pinus akan lurus, namun pada kondisi tegakan mangap/susah batangnya akan pitut.  Kunarpa pohon pinus tidak berbanir dan memiliki alat peraba jenazah relatif bertekstur garang serta beralur n domestik. Indra peraba batang pokok kayu pinus ini bercat coklat kelabu hingga coklat gaek dan enggak mudah menggelopak.

Daun Pinus

Daun pohon pinus berbentuk jarum dan plong bagian pangkalnya terdapat sarung sugi yang mengelilingi dua patera penusuk.  Tinggi daun pohon pinus minus makin 10-20 cm. Tumbuhan pinus berbunga (membentuk strobilus) dan bertelur sepanjang masa, terutama bulan Juli-November. Anak uang jantan seperti mana bulir tertumpuk pada pangkal semi akil balig, sedangkan bunga lebah ratulebah terkumpul pada ujung recup mulai dewasa dalam jumlah yang sedikit.

Baca :   Gambar Lukisan Bunga Matahari

Poin pohon pinus yang baik memiliki warna alat peraba kering kecoklatan dan berbentuk bundar padat serta enggak berombak. Biji zakar tumbuhan pinus koteng berbentuk kerucut.

Tajuk pohon pinus n kepunyaan bentuk nan singularis yaitu berbentuk kerucut, tidak berlebih lebar dan agak rapat pada pokok kayu yang muda, sedangkan pada pohon yang tua tulangtulangan tajuknya sama dengan limas dan tebak berat.

5. Budidaya

5.1 Pengadaan Kredit

Strobilus

Skor
Pinus merkusii
boleh diambil dari buah pinus yang berbentuk kerucut dan sudah masak. Buah tanaman pinus yang sudah matang ini memiliki bebapa ciri yaitu berwarna hijau kecoklatan dan tembakau biji pelir melebar serta bercat rendah kebiruan.

Pengadaan kredit berbunga buah ini bisa dilakukan setiap perian karena pohon pinus berbuntut setiap tahun. Sebelum ditanam biji harus diseleksi lebih-lebih dahulu untuk mendapatkan benih dengan kualitas yang baik. Seleksi biji dilakukan dengan dua kaidah yaitu menyibuk secara langsung penampilan fisik poin dan dengan cara perendaman.

Angka yang baik lakukan dijadikan benih bercelup kuning kecokelatan dan berbintik hitam, berbentuk bulat, padat, dan tidak mengerut. Selain itu, biji yang baik kembali dapat diketahui dengan kaidah merendam semua skor yang suka-suka ke dalam air. Biji yang baik bagi dijadikan benih akan tenggelam di privat air, padahal biji yang terapung di atas rataan air bukan baik bikin dijadikan benih.

Sebelum ditabur, benih harus direndam terlebih lalu dalam air dingin selama 3-4 jam kerjakan mematahkan dormansi benih.

5.2 Penaburan Semen dan Penyapihan

Semen pinus nan sudah dipatahkan dormansinya siap ditanam pada bedeng tabur dengan media semai. Media semai yang dipilih harus bebas dari hama dan penyakit, memadai berpori dan bukan terlalu padat serta n kepunyaan nafkah unsur hara yang cukup untuk mendukung proses perkecambahan benih.

Ki alat semai yang dapat digunakan kasatmata kombinasi persil/humus halus dan pasir dengan nisbah 2:1. Senyawa antara kedua media semai tersebut kemudian disterilkan agar terbebas dari wereng dan penyakit. Salah suatu mandu pengebirian yang dapat dilakukan yaitu mengsangrai campuran kapling dan ramal selama 4-6 jam dan dijemur di bawah sinar matahari. Ki alat semai yang sudah lalu disterilisasi kemudian dimasukkan ke dalam bedeng tabur nan memiliki naungan. Setelah 10-15 perian, benih akan mengalami proses perkecambahan nan berlantas hingga satu rembulan.

Sebelum penyapihan, media tumbuh harus dipersiapkan terlebih lampau. Ki alat tumbuh yang baik aktual paduan tanah, pasir, dan pupuk hijau dengan perbandingan 7:2:1 dengan penambahan pupuk NPK. Selain itu, media tanam harus dicampur dengan tanah yang berasal dari bawah tegakan tua
Pinus merkusii. Hal ini dilakukan kiranya terjadi penularan mikoriza sehingga akar
Pinus merkusii
nan merecup akan bersimbiosis dengan jamur/mikoriza.

Tanah nan mengandung mikoriza yang baik n kepunyaan suhu petak lebih dari 20C dan pH tanah antara 4,7-5,4.  Benih nan telah menjadi bibit dan berusia 5-8 ahad pekan  sudah siap buat disapih ke dalam wahana tumbuh ini.

5.3 Reboisasi

Terletak bilang kegiatan yang perlu dilakukan terlebih dahulu sebelum penanaman. Kegiatan tersebut antara lain pembasuhan lapangan dari tumbuhan pengganggu, pengolahan tanah, pembuatan liang tanam, dan pemasangan ajir.

Penanaman ekstrak
Pinus merkusii
boleh dilakukan momen mulanya musim hujan ataupun kapan periode hujan cukup merata. Sistem penanaman dapat dilakukan secara monokultur maupun taruh sari dengan mencacat tanaman penyelanya. Kedua sistem penanaman ini memiliki keefektifan dan kekurangan per. Jarak tanam yang biasanya digunakan adalah 8m x 8m.

Baca :   Potongan Per Bulan Tabungan Bri Junio

5.4 Pemeliharaan

Kegiatan pemeliharaan dilakukan mudahmudahan pohon muda
Pinus merkusii
bisa bertaruk dengan baik. Kegiatan pemeliharaan ini meliputi penyulaman, penyiangan dan pendangiran, pemberantasan hama dan penyakit, penjarangan, serta pengendalian kebakaran hutan.

5.4.1 Penyulaman

Penyulaman merupakan kegiatan penghijauan sekali lagi kerjakan mengganti tanaman yang tembelang maupun mati sehingga jumlah pohon tiap-tiap hektar sesuai dengan standar yang mutakadim ditetapkan.

Kegiatan penyulaman dikategorikan menjadi tiga yakni penyulaman ringan (persen jadi tumbuhan 80-100%), penyulaman intensif (tip jadi pohon 60-80%) dan penanaman ulang (tip menjadi tanaman <60%). Kegiatan penyulaman seharusnya dilakukan puas medio musim hujan angin dan dilaksanakan plong satu wulan pertama setelah penanaman.

5.4.2 Pendangiran dan Penyiangan

Kegiatan pendangiran dilakukan detik kondisi petak di sekitar tanaman padat alias berdrainase jelek. Pendangiran dilakukan di tanah seputar tanaman pinus dengan radius 0,5 meter. Kegiatan ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan penyiangan.

Kegiatan penyiangan yakni kegiatan membersihkan tumbuhan dari gulma dan tumbuhan pengganggu lainnya baik yang berada di tanah maupun yang merambat seperti liana. Hal ini dilakukan moga tumbuhan pinus remaja yang bau kencur tumbuh terhindar dari persaingan cak bagi mendapatkan elemen hara maupun cahaya matahari. Metode penyiangan boleh dilakukan secara manual, mekanis, maupun secara kimiawi.

5.4.3 Pembasmian Wereng dan Keburukan

Pembasmian hama dan penyakit harus dilakukan buat mencegah tanaman sakit atau nyenyat karena bidasan hama atau penyakit. Hama yang perlu diwaspadai karena bosor makan menuding pokok kayu pinus adalah Kumbang Ambrosia (Platypus trepanatus) dan Kutu Parafin
(Pine wooly adelgids).

5.4.4 Pemupukan

Pemupukan dilakukan untuk mencegah terjadinya defisiensi nutrisi yang akan menghambat pertumbuhan tanaman pinus. Defisiensi zat makanan ini disebabkan makanya tanah kritis, siklus nutrisi sedikit baik, pencucian air, dan tidak adanya pupuk mikoriza.

Fertilisasi pokok kayu pinus dapat dilakukan dengan menggunkan serat organik, pupuk anorganik, maupun pupuk biologi. Pemupukan dilakukan ketika awal penanaman, setelah penanaman sampai penutupan kanopi dan sesudah awal penjarangan.

5.4.5 Penjarangan

Penjarangan dilakukan bagi menerimakan ruang merecup yang lebih baik bakal tegakan pinus lebih jauh. Tumbuhan pinus yang dibuang saat penjaranagn menghampari pohon yang terserang hama dan penyakit, serta buntang utama bengkok atau menggarpu. Penjarangan dilakukan detik titel antar pohon pinus saling bersinggungan.

5.4.6 Pengendalian Kebakaran

Serasah patera
Pinus merkusii  yang gersang dan batang pohon pinus yang mengandung getah sangat kritis terhadap api. Apabila terjadi kebakaran tanaman pinus ini akan tutung habis. Beberapa tindakan pencegahan atau pengendalian kebakaran yang harus dilakukan antara lain:

  1. Menciptakan menjadikan jalur sekat bakar dan jalur hijau secara jelas dan tegas,
  2. Membentuk satuan tugas pengendali kebakaran dan melakukan patroli keamanan, serta
  3. Membangun sistem komunikasi yang menjangkau seluruh areal hutan dan sekitarnya.

6. Kebaikan

Hampir semua putaran mulai sejak pohon
Pinus merkusii
boleh dimanfaatkan. Selain menghasilkan kayu, tanaman ini juga menghasilkan Hasil Rimba Enggak Kayu (HHBK) positif getah. Namun selain kedua manfaat tersebut, Pinus merkusii dapat digunakan sebagai tanaman peneduh bahkan tanaman rias.

6.1 Kayu Pinus

Tiang yang dihasilkan oleh pohon
Pinus merkusii
teragendakan ke internal jenis kayu ringan-sedang dengan berat varietas antara 0,46-0,7. Kayu pinus ini juga termasuk ke dalam kelas lestari II – III dan kelas lestari IV. Kayu gubal pinus memiliki ketebalan 6-8 cm berwarna ceria atau kekuning-kuningan, sedangkan pada fragmen ateras berwarna coklat wreda atau kemerah-merahan.

Baca :   Pembayaran Minimum Kartu Kredit Bri

Papan pinus memiliki tekstur kekerasan pokok kembang surut dan retak sedang. Sifat pengerjaan mudah bikin dipapas, sahaja sangka sulit digergaji karena getah yang terkandung didalamnya (Samingan 1980 dalam Burrahman 2006).

Kayu pinus boleh dipanen ketika tanaman pinus berumur 15 waktu. Kayu pinus pada biasanya dimanfaatkan dalam pembuatan perabotan rumah, kayu lapis, korek api, kertas serat panjang, gawang listrik, bahan baku mainan anak-momongan dan lain sebagainya.

6.2 Getah Pinus

Selain kayunya yang dapat dimanfaatkan, pohon pinus juga menghasilkan pulut yang bisa pun dimanfaatkan. Sipulut yang dihasilkan pokok kayu pinus termasuk kedalam diversifikasi
oleoresin
yang yaitu cairan cemberut resin.  Beras ketan pohon pinus ini didapatkan jika layon pohon pinus dilukai (disadap) baik dengan menggunakan metode koakan maupun metode bor. Getah pohon pinus muali dapat dipanen mulai pron bila  umur pohon pinus menjejak 10 perian.

Getah pohon pinus dapat diolah menjadi terpentin dan gondorukem melalui tahap penyulingan atau destilasi bersama-sama alias tidak langung. Gondorukem yakni fraksi padat yang dihasilkan berpangkal proses penyulingan, sedangkan terpentin yakni fraksi larutan.

Gondorukem dan terpentin nan dihasilkan pecah getah Pinus merkusii memiliki karakteristik yang berlainan dengan gondorukem dan terpentin yang dihasilkan pinus jenis lainnya. Gondorukem dan terpentin nan dihasilkan ini n kepunyaan berbagai kemujaraban. Gondorukem galibnya dimanfaatkan lakukan bahan
sizing
dagangan kertas dan produk sabun colek, bahan campuran dalam pewarna, vernis, tinta, plastik, dan tali tap, padahal terpentin digunakan umpama pengencer dan pelarut, serta perumpamaan bahan baku pabrik
aromatic
dan
disinfectan.

Kredit ekonomis gondorukem dan terpentin yang dihasilkan getah tumbuhan pinus ini lain dapat ditemukan sreg jenis pokok kayu hutan lainnya.

6.3 Wisata Wana Pinus

Hutan Pinus Imogori

Pariwisata alam saat ini semenjana diminati oleh mahajana di Indonesia, terutama masyarakat perkotaan. Wisata hutan pinus kembali menjadi unggulan di bermacam-macam tempat di petak air, sebut saja hutan pinus mangunan, hutan pinus jogja, dan yang paling terkenal ialah

pangan pinus imogiri
. Wisata alas pinus ini menjadi momen buat melepas kepenatan dan berfoto ria bersama orang-sosok terdekat.

Perum Perhutani lagi saat ini sedang memaksimalkan bisnis ini karena salah satu hasil hutan bukan kayu yang bisa dimanfaatkan adalah jasa lingkungan. Sonder mengurangi tegakan pohon pada hutan pinus, areal kerja Perum Perhutani dapat menjadi jaring-jaring uang demi berlangsungnya kehidupan perusahaan.

Itulah deskripsi singkat tentang
Pinus merkusii
Jungh. et de Vriese yang yakni keseleo satu tanaman yang cocok lakukan dibudidayakan sebagai kapitalisasi tahun depan karena memiliki berbagai manfaat baik bikin lingkungan maupun kerjakan memenuhi kebutuhan incaran baku industri. Semoga dapat menaik wawasan kamu dalam mengenal jenis pinus ini ya!


Referensi:

Burrahman M. 2006. Pengujian ketelitian penggunaan tabel tegakan pinus (Pinus merkusii Jungh. Et de Vriese) Di KPH Cianjur Perum Perhutani Unit III [skripsi]. Bogor (ID) : Manajemen Pangan Fakultas Kehutanan IPB.

Hadi AQ, Napitupulu RM. 2012. 10
Pokok kayu Pendanaan Pendulang Rupiah. Jakarta (ID) : Penebar Swadaya

Perum Perhutani.1993.
Silvikultur Pokok kayu Hutan Industri. Madiun (ID) : Resep Pendidikan Kehutanan.

Sallata MK. 2013. Pinus
(Pinus merkusii
Jungh et de Vriese) dan keberadaannya di Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan.
Info Teknis Eboni
. Vol 10 (2) : 85 – 98

Ciri Ciri Tumbuhan Pinus

Source: https://foresteract.com/pohon-pinus/

Check Also

Cara Menghilangkan Dugal Di Kepala Ayam Bangkok

Cara Menghilangkan Dugal Di Kepala Ayam Bangkok. Cara Memintasi Perawatan Ayam Bangkok Aduan Di Cuaca …