Buah Roh Tulus
(bahasa Yunani:
καρπος, karpos, “biji pelir”; bahasa Yunani:
πνευματος, pneumatos, “roh”) adalah istilah Alkitab yang merangkum 9 sifat nyata bersumber hidup Kristen yang masif menurut rasul Paulus internal suratnya kepada jemaat di Galatia pasal 5. Meskipun tertulis cak semau 9 resan (atau “atribut”), tetapi istilah aslinya dalam bahasa Yunani bikin “biji zakar” adalah pembukaan tunggal, menonjolkan bahwa sahaja ada satu jenis “Buah”, dengan 9 resan. Di seluruh Alkitab, orang saleh diibaratkan seperti pohon,[2]
[3]
dan di pasal ini Paulus menjelaskan buah diversifikasi apa nan dihasilkan oleh “pohon nan baik” yakni manusia imani maupun manusia ter-hormat. Biji pelir ini akan dihasilkan makanya mereka yang alangkah-bukan main bertobat, yang menjadi pengikut polos Yesus Kristus.[4]
Sebaliknya, jikalau seseorang tidak menghasilkan buah ini, ia bukanlah seorang Masehi kudus.
Penyajian sifat-sifat buah Hayat ini didahului dengan peringatan untuk tidak berbuat “polah daging” yang diikuti dengan sejumlah sifat-sifat yang buruk, berlawanan dengan biji kemaluan Jiwa.[5]
Sifat-sifat baik berpokok biji zakar Roh disampaikan dalam kerangka “pleonasme” yang menurut pandai retorik George Kennedy adalah “Penggabungan runtunan perkenalan awal yang mengalir ke luar mulai sejak hatinya (Paulus)”[6]
Ini merupakan ciri spesifik gubahan Paulus.[7]
Kasih
[sunting
|
sunting sumber]
(bahasa Yunani:
agape, bahasa Latin:
caritas
, bahasa Inggris:
love
,
charity)
Kasih
“
agape
” menunjukkan niat hati yang karim dan tidak boleh dikuasai yang cangap menginginkan kebaikan orang lain, tanpa peduli segala yang dilakukan bani adam itu. Merupakan kasih nan memberi nan diberikan prodeo tanpa mencitacitakan balasan dan tak mempertimbangkan poin pemberiannya.
Agape
makin merupakan satu saringan daripada
philos,
yang yakni karunia yang kebetulan; dan menunjukkan kedahagaan tinimbang emosi.
Agape
mencitrakan hidayah Allah yang tanpa intensi kepada dunia ini. Prolog ini terutama dipakai oleh Paulus internal suratnya yang pertama kepada jemaat diKorintuspasal 13 menggambarkan pengorbanan, seperti yang dilakukan maka dari itu Yesus Kristus dengan kematiannya di gawang salib untuk memampas dosa insan, nan bukan memegahkan diri:
-
Kasih itu sabar; belas kasih itu murah lever; anda tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan enggak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak moralistis dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menggudangkan kesalahan individu enggak. Dia tidak bersukacita karena kebrutalan, semata-mata karena kesahihan. Ia meliputi barang apa sesuatu, percaya segala apa sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Kasih enggak berkesudahan.
[8]
Alas kata “agape”, diterjemahkan dalam Interpretasi Hijau sebagai “kasih akan semua orang”, dipergunakan maka dari itu rasul Petrus dalam suratnya yang kedua:
- “Justru karena itu sira harus dengan alangkah-alangkah berusaha bikin menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada darmabakti pengetahuan, dan kepada pengetahuan
pemilikan diri, kepada
penguasaan diri
ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, dan kepada kesalehan kasih akan saudara-tali pusar, dan kepada kasih akan saudara-plasenta
belas kasih akan semua orang.“[9]
Sukacita
[sunting
|
sunting sendang]
(bahasa Yunani:
chara, bahasa Latin:
gaudium
, bahasa Inggris:
joy
)
Kata Yunani cak bagi “sukacita” adalah
chara,
yang bermula berpunca kata
charis,
merupakan introduksi Yunani bagi “belas kasih” (lang-en|grace}}). Kerumahtanggaan penggait ini, “sukacita” (chara) dihasilkan makanya “rahmat” (charis) Yang mahakuasa. Jadi ‘sukacita’ ini enggak kebahagiaan basyar yang sesaat cuma, melainkan ‘sukacita tulen’ yang dari dari Khalik kudus. Merupakan ekspresi mulai sejak Sukma yang berkembang paling kecil bagus pada musim kesusahan. Misalanya, n domestik
1 Tesalonika 1:6, jemaat Tesalonika mengalami tekanan berat akibat penganiayaan; hanya di paruh kesusahan itu, mereka terus mengalami sukacita besar.
Introduksi
chara
memberi makna sukacita yang luar normal karena Rohulkudus bekerja di intern sosok itu. Paulus bahkan menyebutnya “sukacita Roh Ceria”.[10]
Di dalam Kitab Nehemia 8:11 tercantum:
-
Sukacita karena Sang pencipta itulah perlindunganmu!
[11]
Akur sejahtera
[sunting
|
sunting sumber]
(bahasa Yunani:
eirene, bahasa Latin:
pax
, bahasa Inggris:
peace
)
“Damai sejahtera” ini merupakan hasil penyandaran pada jalinan dengan Allah.[12]
Berdamai ini adalah keadaan istirahat yang sepi, dihasilkan dari mencari Allah, dan berlawanan dengan peristiwa “rusuh balau” (chaoshttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Galatia_5&action=edit). Kata aslinya dalam bahasa Yunani “eirene” merupakan tafsiran dari prolog bahasa Ibrani “syalom” (shalom) yang merupakan ekspresi dari
kepenuhan, keutuhan maupun toleransi jiwa yang tidak dipengaruhi makanya keadaan ataupun tekanan berusul luar.
Pengenalan
eirene
mengistimewakan kepentingan harmoni yang bentrok dengan kekacaubalauan.
Kesabaran
[sunting
|
sunting sumber]
(bahasa Yunani:
makrothumia, bahasa Latin:
longanimitas
, bahasa Inggris:
patience
,
forbearance,
longsuffering)
Kesabaran privat bahasa Yunani aslinya “
makrothumia
” terdiri dari dua perkenalan awal:
makros, “panjang,” dan
thumos
“temperamen”, yang memberikan makna “kelunakan”, “mau menyanggupi”, “tangga panjang hati”, “tabah”, “tahan menderita”. Juga termasuk n domestik kata
makrothumia
ini kemujaraban untuk menyanggupi aniaya dan perlakuan buruk. Menggambarkan sosok yang memiliki kemampuan untuk mengembari kemuakan, tetapi sebaliknya mengidas buat membendung diri.
Kemurahan
[sunting
|
sunting sumber]
(bahasa Yunani:
chrestotes, bahasa Latin:
benignitas
, bahasa Inggris:
kindness
,
benignity)
Kemurahan
tak namun dolan manis. Orang bisa berbuat murah hati tetapi bukan berperilaku manis. Polah manis kian berguna “dapat diterima”, sedangkan kemurahan ialah tindakan yang penting untuk khalayak lain tanpa peduli tindakan sebelumnya. Prolog
christotes
yakni ragam baik yang riil, kelembutan internal berlaku terhadap yang enggak, bersikap penuh karunia.
Kebaikan
[sunting
|
sunting sumber]
(bahasa Yunani:
agathosune, bahasa Latin:
bonitas
, bahasa Inggris:
goodness
)
- Situasi atau kualitas untuk bersikap baik
- Kemuliaan perilaku; kebajikan
- Perasaan manis, murah hati, cempala tangan
- Bagian terbaik dari semuanya; Intisari; Kekuatan;
- Karakter mahajana yang dikenali dalam kualitas atau perbuatan.
Kesetiaan
[sunting
|
sunting mata air]
(bahasa Yunani:
pistis, bahasa Latin:
fides
, bahasa Inggris:
faithfulness
,
faith)
Kesetiaan
yakni mendedikasikan diri kepada sesuatu atau seseorang, misalnya kebalikan hidup, atau satu hal alias suatu kepercayaan/agama. Menjadi tegar membutuhkan tekad pribadi lakukan tidak menyimpang jauh dari komitmen alias janji. Tidak selalu mudah lakukan menjadi tetap. Iman Kristen membutuhkan kepercayaan kepada Allah.
Kelemahlembutan
[sunting
|
sunting sumber]
(bahasa Yunani:
prautes, bahasa Latin:
modestia
, bahasa Inggris:
gentleness
,
meekness,
modesty)
Dalam bahasa Yunani,
prautes
dikenal laksana “kelembahlembutan”.
New Semangat Filled Life Bible
mendefinisikan kelemahlembutan sebagai “disposisi yang bertemperamen stabil, ranah, setolok dalam roh, tidak sombong, dan boleh menguasai emosi. Kata ini diterjemahkan sebagai ‘kelemahlembutan,’ bukan merupakan indikasi kelemahan, melainkan kemampuan menguasai energi dan kemustajaban. Makhluk nan mempunyai kualitas ini produktif mengampuni kesalahan, memperbaiki kekeliruan, dan mengatasi jiwanya seorang dengan baik.”
Pendudukan diri
[sunting
|
sunting sumber]
(bahasa Yunani:
egkrateia, bahasa Latin:
continentia
, bahasa Inggris:
self-control
,
chastity)
Introduksi Yunani “egkrateia” [engkrateia] penting “mempunyai kuasa atas” (prolog dasar “krat-” seperti pada pembukaan “demokrat”, nan bermanfaat “pemerintahan”), atau “kepemilikan atas kelakuan koteng.”[13]
Pembukaan yang sama dipergunakan oleh rasul Petrus internal suratnya nan kedua pasal 1:5-7:
-
“Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha bakal menambahkan kepada imanmu amal, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan
penyerobotan diri, kepada
penguasaan diri
ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, dan kepada kesalehan pemberian akan saudara-plasenta, dan kepada pemberian akan saudara-uri kasih akan semua orang.”
[9]
Lihat pula
[sunting
|
sunting sumber]
- Episode Alkitab nan berkaitan: Galatia 5.
Wacana
[sunting
|
sunting sumber]
-
^
“CO. DUBLIN, DUBLIN, CHRISTCHURCH PLACE, CHRIST CHURCH CATHEDRAL (CI)”.
Dictionary of Irish Architects 1720–1940. Irish Architectural Archive. Diakses sungkap
13 February
2013.
-
^
Mazmur 92:12
-
^
Amsal 11:30
-
^
Matius 3:8
-
^
Galatia 5:19-21
-
^
George A. Kennedy, New Testament Interpretation Through Rhetorical Criticism, (University of North Carolina Press: 1984) pekarangan 90 -
^
Lihat:
Roma 1:29-31;
Roma 13:13;
1 Korintus 6:9-10;
2 Korintus 12:20;Galatia 5:19-23;
Filipi 4:8
-
^
1 Korintus 13:4-8
-
^
a
b
2 Petrus 1:5-7
-
^
Rick Renner,
Sparkling Gems from the Greek
-
^
Nehemia 8:10
-
^
Morgan, Elisa.
Naked Fruit: Getting Honest about the Fruit of the Spirit.
Revell, 2004. ISBN 978-0-8007-1873-2 -
^
Longman, Robert Jr. “Self-Control.” Web: 19 Oct 2010. Sukma Home
Pranala luar
[sunting
|
sunting sumber]
Buah Buah Roh Terdapat Dalam Kitab
Source: https://id.wikipedia.org/wiki/Buah_Roh_Kudus