Bruntusan Di Miss V

TEMPO.CO,
Jakarta
– Pernahkah Kamu mengalami menggelinyau alias bentol di area
miss v? Kondisi ini tentu menyebabkan rasa tidak nyaman dan dapat mengganggu aktivitas seseorang. Sebab itu, penting mencerna segala apa yang menjadi pemicunya.

Vulva maupun bagian luar miss v bekerja andai mesin nan bisa membeningkan dirinya sendiri, tanpa teradat sabun batangan pembersih keputerian atau zat kimia lainnya. Belaka terkadang, seseorang bisa merasakan bibir genitalia bentol dan gatal disertai iritasi. Bukan hanya di vulva, iritasi bisa bertelur pada bagian lain seperti mana labia, klitoris, uretra, dan perkataan vagina.

Berikut ini beberapa penyebab bibir kemaluan bentol dan jelingah

1. Folikulitis

Pernahkah merasakan labium alat vital bentol dan
gatal
pasca- mengerjakanbrazilian waxingatau mencukur rambut miss v? Jika iya, mana tahu yang terjadi yakni folikulitis. Ini terjadi momen cak semau folikel rambut genitalia nan terinfeksi maupun mengalami inflamasi. Istilah kondisi ini yaiturazor burn.

Benjolan yang terjadi pada kondisi folikulitis sekilas tampak sebagaimanafungal acne.Biasanya, kondisi ini disertai dengan gejala lain seperti mana rasa nyeri, pembengkakan, hingga adanya bisul.
Tanpa perlu perawatan, folikulitis di vulva akan mereda dengan sendirinya. Hanya saja, boleh dibantu dengan memberikan kompres es batu, mengoleskan krim hidrokortison, dan kembali melingkarkan pakaian dalam yang menyerap keringat.

2. Dermatitis hubungan

Dermatitis kontak terjadi ketika ada substansi yang menyebabkan kulit iritasi. Mulai berpunca deterjen pencuci pakaian, residu zat kimia di baju dalam baru, pewangi di produk pembalut, lubrikan, hingga kondom.
Reaksi akibat dermatitis kontak ini dapat muncul langsung setelah terjadi kontak dan mereda bilang hari kemudian. Gejala lainnya nan muncul merupakan kecaburan terbakar, gatal, ruam, dan juga bengkak. S
etelah mengetahui penyebab terjadinya bibir alat kelamin bentol dan gatal, hilangkan pemicunya. Kemudian, cuci vulva dengan sabun cair dan air hangat untuk menghilangkan penyebab dermatitis kontak. Obat antihistamin pula bisa menyabarkan gejala yang unjuk.

3. Perubahan hormonal

Perempuan bisa mengalami peralihan hormonal cukup tajam, contohnya saat menengah haid, hamil, hingga menyusui. Kondisi medis seperti PCOS juga bisa menyebabkan hormon menjadi fluktuatif. Selain itu, menopause juga dapat mengakibatkan pertukaran hormon dan berpengaruh terhadap kepekaan vulva.

Contohnya ketika hormon estrogen menurun drastis, jangat vulva boleh menjadi lebih sangar dan tidak elastis. Artinya, kemungkinan mengalami iritasi pun meningkat.
Cara mengatasinya bisa dengan menggunakan lubrikan cak bagi melembapkan miss v. Selain itu, aplikasikan lubrikan berbahan asal air atau silikon sebelum melakukan aktivitas seksual. Penyembuhan hormonal juga bisa menjadi opsi bergantung sreg kondisi per.

4. Infeksi jamur

Jenis rabuk nan paling gelojoh menginfeksi area kemaluan adalahCandida.Gejala lain yang menyertai merupakan rasa menggerenyam, bengkak, nyeri saat bercinta, unjuk ruam, hingga keluarnya larutan miss v kental berwarna salih.
Sebagian osean infeksi jamur bisa diatasi dengan obat anti-jamur yang digunakan selama 1-7 hari. Selain itu, pastikan tidak melakukan aktivitas genital apapun hingga infeksi jamur khusyuk sembuh.

5. Infeksi bakteri

Infeksi bakteri nan terjadi puas vagina disebut denganbacterial vaginosis.Ini terjadi momen mikroba berkembang biak enggak terselesaikan sehingga kondisi vulva bukan lagi sekufu.
Infeksi bakteri umum dialami perempuan berumur 15-44 hari. Gejala lain infeksi bakteri disertai dengan keluarnya enceran dengan warna dan wangi-wangian tidak normal serta sensasi terbakar di miss v.
Kerjakan mengatasinya, dokter akan meresepkan antibiotik oles atau oral. Habiskan antibiotik sesuai sentral mantri. Selain itu, pastikan untuk tidak mengerjakan aktivitas seksual apapun sampai infeksi sopan-benar tuntas.

6. Psoriasis

Psoriasis adalah kondisi autoimun yang menyebabkan akumulasi sel kulit dengan cepat. Sekiranya terjadi di vulva, ini disebut dengangenital psoriasis.Gejalanya ialah ruam berwarna kemerahan namun enggak menyebabkan kulit menjadi pecah-pecah seperti psoriasis di bagian tubuh lain.
Kerjakan mengatasinya, dokter akan meresepkan krim steroid buat mengurangi rasa tidak nyaman dan menggerenyam. Selain itu, boleh kembali dilakukan prosedur menyembuhkan indra peraba dengan binar ultralembayung distingtif.

7. Lichen planus

Lichen planus adalah inflamasi nan bisa terjadi di vulva dan vagina. Galibnya gejala yang unjuk disertai rasa merenyam, ruam bercelup putih, luka ternganga, benjolan bercat keunguan, serta nyeri detik berhubungan genital.
Orang yang sudah
menopause
juga boleh mengalami lichen sclerosus, dengan ciri munculnya luka berwarna putih di vulva dan vagina.

Kedua kondisi ini bisa diredakan dengan memberikan kompres es bencana untuk meredakan nyeri, mengaplikasikan krim hidrokortison, dan minum perunding antihistamin kiranya inflamasi berkurang.
Kasus lichen planus ringan akan mereda setelah beberapa masa. Saja jika melibatkan membran mukosa vagina, penanganannya dapat makara lebih berat.

SEHATQ